Langsung ke konten utama

Ngeblog-lah Sebagai Manusia


Baru kali ini merasakan punya blog kontennya cuma 3 biji. Setelah kemarin pindah dari hosting berbayar ke hosting Blogspot, semua data memang tidak di backup. Tulisan-tulisan terdahulu dibiarkan saja hilang. Saatnya memulai blog baru dengan konten-konten baru pula.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa kekuatan sebuah blog itu adalah kontennya, itu kalau yang ngeblog berniat mendatangkan pengunjung manusia. Tapi kalau ngeblog cuma mau dikunjungi search engine, biasanya isi blog nya juga kurang enak dibaca. Penuh kata kunci dan pengulangan-pengulangan kalimat.

Sepertinya ada 2 mazhab dalam ngeblog, pertama adalah orang yang ngeblog dengan mengandalkan tulisan/konten-konten yang "manusiawi", maksudnya si blogger berniat menulis, berbagi, dan memberikan suatu manfaat bagi pengunjungnya. Sedangkan mazhab satu lagi adalah blog yang diciptakan dari awal untuk membuat betah mesin pencari, tujuannya adalah biar selalu berada dalam urutan terdepan pada mesin pencari, namun setelah dibuka dan dibaca, isinya acak-acakan, bahkan kadang malah tidak nyambung dengan hasil pencarian.

Oleh karena itu, ngeblog-lah sebagai manusia, dan tujukan tulisan-tulisan anda untuk manusia, setidaknya untuk anda baca sendiri sebagai catatan misalnya. Kalau blog-blog yang model full SEO, yang dibuat untuk "robot", kan dibaca sendiri saja tidak enak, apalagi dibaca orang lain. Yakinlah bahwa tulisan yang anda tulis didalam blog anda yang ditujukan untuk manusia, pasti akan ada yang membaca juga, meskipun tulisan itu hanyalah tulisan ringan yang menurut kitapun asal goblek. Karena saya sendiri suka mengunjungi blog-blog yang berisi cerita-cerita sehari-hari, tidak komputer melulu atau tidak SEO melulu. Namun memang perlu juga ada tulisan-tulisan andalan yang kita buat dengan serius dan memberikan manfaat bagi pengunjung yang datang.

Oke, sekian dulu tulisan ini, lumayanlah buat ngisi-ngisi konten yang masih minim begini, maklum warga baru di Blogspot.

Baca Juga

Komentar

  1. Kalau buka blog kemudian isinya iklan semua, lagi dibaca nongol iklan maksa minta di klik, mending gue tutup

    BalasHapus
  2. Sama gan, mending ada iklan tapi iklannya menarik dan bagus kualitasnya serta tidak menggangu saat kita membaca konten.

    BalasHapus

Posting Komentar

Jika berkenan, kamu bisa memberikan komentar disini, dan jika kamu punya blog, saya akan kunjung balik. (Isi komentar diluar tanggung jawab kami).

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.