Langsung ke konten utama

Kakbayu Pindah Ke Blogspot

pindah hostingSetelah lebih dari 10 tahun (dari sebelum tahun 2005) saya menggunakan hosting berbayar dan memakai platform Joomla jadul versi 1.xx, akhirnya saya memutuskan untuk menutup blog saya tersebut. Kebetulan pada tanggal 26 Juni plus 3 hari sewa hosting saya sudah berakhir dan dari pihak hosting sudah mengirimkan tagihan, dan ternyata harga sewanya naik Rp. 5.000/bulannya. Waduh, ternyata kondisi ekonomi Indonesia turut mempengaruhi harga sewa hosting.

Tapi sebenarnya sih bukan karena naiknya harga tersebut, melainkan lebih kepada saya merasa core website Joomla saya sudah terlampau jadul. Mau upgrade, sama aja install ulang. Satu lagi, Joomla saya tersebut tidak support tampilan mobile, padahal jaman sekarang ini kebanyakan orang mengakses website ataupun blog menggunakan perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet.

kakbayu.web.id
Tampilan terakhir kakbayu.web.id dengan Joomla nya :)
Tiap hari Google (Adsense) memperingatkan saya, kalau blog saya tidak mobile friendly, alias kalau ditampilkan pada mobile device, hasilnya berantakan, linknya susah disentuh karena terlalu kecil dan sebenarnya semua itu karena si Joomla versi jadul yang tidak bisa membedakan mana desktop mana mobile.

Awalnya bimbang, karena disana sudah banyak artikel yang saya tulis, jumlahnya lebih dari 300 artikel. Hehe 10 tahun ngeblog cuma 300 artikel, terlalu sedikit ya :p Tapi, jelek-jelek begitu blog lama saya sudah berhasil mengantongi lisensi sebagai publisher Google Adsense :D

Akhirnya tekad saya semakin bulat, apalagi ketika tagihan webhosting saya membengkak :P. Saya harus hijrah, dari hosting berbayar ke free hosting (kalo gak mau disebut gratisan :D ). Kebetulan saya dari jauh-jauh hari sudah menyiapkan blog ini, awalnya saya gunakan untuk menampung gambar, supaya space hosting saya yang cuma 100mb gak cepat penuh. Tapi sekarang, blog ini yang menjadi ujung tombak saya di dunia maya. Ini rumah baru saya, numpang di Google :)

Namun demikian, domain saya tentu gak mau yang gratisan dong. Maka saya bawa domain saya kesini, domain yang telah berumur 10 tahun.

Tapi ternyata, gak semudah yang dibayangkan untuk mengarahkan domain ini ke "rumah barunya", terpaksa cari-cari info ke tetangga dan ternyata banyak tutorialnya. Jadi intinya domain saya ini tidak ada fasilitas manage DNS, akirnya saya melakukan beberapa langkah-langkah yang saya baca dari berbagai tutorial.

Pertama, memasukan nama domain saya ke blogspot, lalu error dan tampilah cname dan parameter lainnya dari blogspot yang akan kita gunakan untuk konfigurasi DNS.

Berhubung saya membeli domain sendiri, tidak melalui webhosting dan ternyata itu tadi, domain saya tidak ada manageDNS. Akhirnya main-main ke blog tetangga, dapat deh freeDNS.afraid.org. Register, lalu isi paramater yang diberikan blogspot kedalam pengaturan domain.

Kurang lebih begini konfigurasinya :)

Setelah itu, masuk ke pengaturan domain kita, dan arahkan ke servernya afraid. Tunggu deh kira-kira 6 jam untuk propagasi. Setelah itu, buka blogspot dan dan sedikit pengaturan untuk pengalihan. Sorry, saya tidak mendetail menjelaskannya. Banyak kok tutorialnya di internet.

Akhirnya, saya pindah ke rumah baru saya yang meskipun gratisan tapi cukup lega. Benah-benah dulu ah....
---
Update: Sekarang domain [dot]id sudah ada fitur manage DNS nya yang sesuai untuk konfigurasi domain di Blogger.

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.