Bermula ketika akhir tahun pelajaran kelas 6, ada seorang guru yang mengatakan kepada murid-murid bahwa kegiatan akhir tahun akan dibuatkan videonya, dan yang bertanggung jawab adalah kakbayu. Setelah bicara ke murid-murid, baru guru itu mengkonformasi ke saya. Nah lho?!
Karena saya tidak mau mengecewakan, khususnya murid-murid saya, mau tidak mau saya iyakan, meskipun saya masih mikir bagaimana membuat video yang bisa dibaca di VCD player. Dulu memang saya pernah suka membuat video editing, tapi ketika itu saya mash punya CPU dan software video editing. Sekarang CPU saya sudah jebol, saya hanya menggunakan sebuah Netbook yang ditenagai prosesor AMD E-450, sudah gitu tidak ada aplikasi video editing pula dan juga CD/DVD RW.
Ya tapi lagi-lagi karena tidak mau mengecewakan, saya tetap iyakan dan sambil terus memikirkan bagaimana caranya. Akhirnya dengan bermodal kamera saku dan Nokia Lumia 520 yang sudah memiliki kemampuan video 720p , ceritanya saya mulai melakukan shooting. Mulai dari kegiatan praktek menari, praktek komputer, sampai acara jalan-jalan ke Bandung. Semuanya saya shoot, tentu dengan kualitas video amatir :p
Setelah itu saya pun mulai mencari software video editing yang ringan-ringan saja, ya pake Windows Movie Maker. Ternyata, banyak sekali kesulitan yang dihadapi. Misalnya saja, ketika ukuran file besar, untuk import dan edit saja memakan waktu lama, belum lagi saat rendering selalu terjadi error. Saya berpikir dan mensiasati, ternyata video itu harus dipotong-potong. Mulai chapter 1 sampai 10 saya buat. Dan render lamayan lancar, meskipun sangat lama. Kadang saya harus tinggal tidur dulu si Netbook, dan sering netbook ini hidup sehari semalam untuk menyelesaikan pekerjaannya merender video-video tersebut. Hampir tiap malam saya begadang sambil menunggu waktu sahur merapikan video-video ini.
Kemudian saya pun harus membeli DVD RW seharga Rp. 300.000 untuk membakar hasil editing tersebut ke keping CD dan memastikan video tersebut dapat diputar menggunakan VCD Player. Setelah video lengkap, saya menggunakan program Nero untuk encoding dan burn, dan hasilnya ternyata cukup lumayan ketika diputar di televisi berukuran 21 inch menggunakan VCD player. Semoga bisa menjadi kenangan untuk murid-murid ku angkatan 2015. Selamat juga buat Anida karena meraih nilai tertinggi :)
Karena saya tidak mau mengecewakan, khususnya murid-murid saya, mau tidak mau saya iyakan, meskipun saya masih mikir bagaimana membuat video yang bisa dibaca di VCD player. Dulu memang saya pernah suka membuat video editing, tapi ketika itu saya mash punya CPU dan software video editing. Sekarang CPU saya sudah jebol, saya hanya menggunakan sebuah Netbook yang ditenagai prosesor AMD E-450, sudah gitu tidak ada aplikasi video editing pula dan juga CD/DVD RW.
Ya tapi lagi-lagi karena tidak mau mengecewakan, saya tetap iyakan dan sambil terus memikirkan bagaimana caranya. Akhirnya dengan bermodal kamera saku dan Nokia Lumia 520 yang sudah memiliki kemampuan video 720p , ceritanya saya mulai melakukan shooting. Mulai dari kegiatan praktek menari, praktek komputer, sampai acara jalan-jalan ke Bandung. Semuanya saya shoot, tentu dengan kualitas video amatir :p
Setelah itu saya pun mulai mencari software video editing yang ringan-ringan saja, ya pake Windows Movie Maker. Ternyata, banyak sekali kesulitan yang dihadapi. Misalnya saja, ketika ukuran file besar, untuk import dan edit saja memakan waktu lama, belum lagi saat rendering selalu terjadi error. Saya berpikir dan mensiasati, ternyata video itu harus dipotong-potong. Mulai chapter 1 sampai 10 saya buat. Dan render lamayan lancar, meskipun sangat lama. Kadang saya harus tinggal tidur dulu si Netbook, dan sering netbook ini hidup sehari semalam untuk menyelesaikan pekerjaannya merender video-video tersebut. Hampir tiap malam saya begadang sambil menunggu waktu sahur merapikan video-video ini.
Kemudian saya pun harus membeli DVD RW seharga Rp. 300.000 untuk membakar hasil editing tersebut ke keping CD dan memastikan video tersebut dapat diputar menggunakan VCD Player. Setelah video lengkap, saya menggunakan program Nero untuk encoding dan burn, dan hasilnya ternyata cukup lumayan ketika diputar di televisi berukuran 21 inch menggunakan VCD player. Semoga bisa menjadi kenangan untuk murid-murid ku angkatan 2015. Selamat juga buat Anida karena meraih nilai tertinggi :)
Komentar
Posting Komentar
Jika berkenan, kamu bisa memberikan komentar disini, dan jika kamu punya blog, saya akan kunjung balik. (Isi komentar diluar tanggung jawab kami).