Langsung ke konten utama

Belanja online, untuk yang hobi shoping tapi males keliling

gambar indonesianinformation[dot]org
Buat kamu-kamu yang hobby belanja, kadang ada rasa malas untuk kita keluar rumah dan belanja ke pusat perbelanjaan. Misal mau belanja di Carefour, harus bawa kendaraan, belum lagi parkir, jalan naik turun tangga bikin kaki pada pegel, dan harus antri di teller pula yang kalau disaat-saat tertentu antriannya bisa sampai mengular. Tentu bagi yang punya sedikit waktu dan banyak kesibukan, bayanginnya saja sudah enggan duluan, mending waktunya dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih berguna.

Beruntungnya sekarang sudah mulai menjamur toko online bahkkan ala supermarket besar, misalnya saja Lazada.Co.Id, salah satu toko online langganan saya ini punya konsep menarik. Istilahnya memindahkan mall kedalam rumah kita, atau lebih tepatnya kedalam laptop/komputer/gadget kita. Konsep websitenya yang menarik, dengan adanya istilah Floor/Lantai benar-benar meniru fisik mall sebenarnya. Tiap floor menjual katagori barang-barang yang berbeda. Floor 1 elektronik & rumah tangga, Floor 2 kesehatan & kecantikan, Floor 3 komputer, laptop, peralatan elektronik dan kamera, sampai dengan Floor 10 tas, koper & hobi.


Lazada memang bukan toko online pertama dimana saya pernah berbelanja, namun Lazada adalah toko online dimana saya paling banyak berbelanja. Coba saya ingat-ingat barang apa saja yang saya beli di Lazada; smartphone, powerbank, kamera saku, kompor gas, wireless modem, DVD RW eksternal, senter, lampu emergency, parfum, make up, helm, wajan dan mini tripod. Sampai-sampai bu RT berkata kepada saya, banyak banget orang kerumah, nanyain alamat bapak katanya mau kirim paket. Rupanya kurir mencari rumah ketua RT terlebih dahulu dan kemudian minta ditunjuki rumah saya yang memang terpencil :D

Mengapa saya lebih memilih belanja online? Kira-kira inilah alasan yang bisa saya kemukakan:
  1. Aman, kita tidak perlu keluar rumah, soalnya sekarang banyak kejahatan dijalanan.
  2. Tidak diganggu pramuniaga, kalau di mall konvensional, kadang saat kita lagi melihat barang tiba-tiba didatangi pramuniaga, maksud mereka baik sih, mau membantu, tapi terkadang kita jadi risih.
  3. Bisa dengan mudah mencari info (second opinion) terhadap barang yang mau kita beli. Karena kita didepan internet, maka dengan mudah kita bisa mencari reviev-review dari berbagai macam blog maupun Youtube sebelum akhirnya kita memutuskan untuk membeli atau tidak.
  4. Mendapatkan harga yang bervariasi, lalu tinggal pilih yang paling murah. Ini tentu agak merepotkan jika kita harus berputar-putar di mall mencari penawaran yang paling murah, dan kalau yang paling murah ternyata toko pertama yang kita datangi, kan malu balik lagi :D
  5. Barang dikirim sampai kerumah, jadi gak perlu repot bawa-bawa barang belanjaan.
  6. Gak ada yang mengganggu pendengaran kita dengan kata-kata "ayo kakak, dipilih kakak....?" "boleh kakak, cari apa...?" "mas ganteng, boleh mampir..." (yang terakhir sering menimpa saya :p )
Sedangkan kekurangannya, setidaknya menurut saya juga:
  1. Kalau kita pesan barang yang mendesak untuk digunakan, tentu tidak bisa, karena setiap barang yang kita pesan harus menunggu 2-3 hari baru deh sampai kerumah. Ini pernah terjadi waktu smartphone saya rusak, kemudian saya jadi tidak punya hp. Lalu membelilah di online shop. Kayaknya nunggu tuh smartphone datang lamaaaaa banget :)
  2. Kalau beli pakaian, kita tidak bisa meraba bahannya dan warnanyapun kadang tidak sama dengan yang di display. Masa iya kita harus kalibrasi layar laptop dulu agar warnanya sama dengan aslinya.
  3. Kalau  beli parfum, biasanya kita hanya menebak-nebak saja baunya. Paling cari review-review yang mana banyak disukai, lagi-lagi carinya dari para blogger atau penghuni medsos.
  4. Gak bisa mesen makanan di foodcourt :D Gak usah dibahaslah, udah jelas.
Pernah ada yang protes ke saya, "Kak, kali-kali belanja ke mall, sekalian olahraga jalan-jalan, kalau online kan kita gak olahraga!" Saya jawab, "Nanti saya fitnes online!" Mau belanja ya belanja, mau olahraga ya olahraga :p

Tidak bisa dipungkiri bahwa trend online shop akan terus berkembang, seiring dengan penggunaan gadget yang semakin menjamur dan banyaknya orang yang sudah makin melek internet. Bahkan kini ojek dan taksi saja ada yang online. Semua ini dibuat tentu untuk memudahkan kita.

Baca Juga

Komentar

  1. Ada yang beli hp jadi sabun tuh di Lazada :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pelanggan lazada, dan alhamdulillah belum pernah ada masalah selama membeli barang di Lazada. Mulai dari smartpohone sampai modem, handuk sampai kosmetik. Belum pernah ada masalah dan semoga saja kedepannya tidak.

      Mungkin barang tersebut diganti oleh oknum di Lazada atau bisa juga kurir pihak ketiga. Saya berharap Lazada melakukan investigasi sampai tuntas terkait masalah ini, kalau memang ada yang berlaku curang, serahkan ke yang berwajib siapapun orangnya. Ini semua demi menjaga kepercayaan pelanggan

      Hapus

Posting Komentar

Jika berkenan, kamu bisa memberikan komentar disini, dan jika kamu punya blog, saya akan kunjung balik. (Isi komentar diluar tanggung jawab kami).

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.