Langsung ke konten utama

Cara mengecek Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) secara mandiri

Setiap tahun ajaran, saya selalu kedatangan alumni atau orang tuanya untuk meminta bukti NISN ke sekolah saya, kebetulan saya bertugas di sebuah sekolah dasar di kota Depok sebagai tenaga operator juga selain mengajar.

Ketika ada siswa yang ingin meneruskan ke jenjang SMA/SMK, beberapa dari mereka akan datang lagi ke SD untuk meminta bukti NISN karena permintaan sekolah yang bersangkutan dan kartu NISN siswa tersebut tidak ada. Padahal, jika mereka mau, mereka dapat mengeceknya sendiri. Begitupun dengan pihak sekolah SMP atau SMA nya, mengapa masih harus menyuruh mereka mengecek ke SD? Padahal kan setiap awal anak mau masuk kesekolah tersebut, anak dimintakan nomor NISN, mengapa dikemudian hari (biasanya saat daftar ulang kelas IX dan kelas XII atau saat masuk kelas X) anak harus diminta datang ke SD nya untuk meminta bukti NISN lagi? Ini yang sebenarnya membuat saya bingung. Selama siswa tersebut sekolah disana apakah tidak digunakan NISN nya pada aplikasi Dapodik mereka?

Tapi baiklah tidak usah diperdebatkan, berikut akan saya berikan cara untuk mengecek NISN siswa secara mandiri dan mencetaknya untuk kemudian diserahkan ke sekolah yang bersangkutan.


Pada SKHUN terdapat QR Code yang dilingkari merah, gunakan aplikasi pembaca QR Code pada smartphone kamu untuk men-scan-nya. Bisa di download di Android market atau Bursa pada Windows Phone. Nanti akan muncul nama kamu, nomor ujian, nilai dan termasuk NISN kamu.

SKHUN

Lalu buka website http://nisn.data.kemdikbud.go.id/ akan muncul tampilan seperti berikut:
cara mengetahui NISN


Setelah itu, pilih Data Siswa akan muncul tampilan seperti berikut:


Lakukan Pencarian Berdasarkan NISN, lalu masukan NISN kamu dan klik Cari. Jika sudah muncul hasilnya, silahkan di print out untuk diberikan kesekolah kamu sebagai bukti sah kamu pemilik NISN tersebut.

Namun jika kamu tidak mengetahui NISN kamu karena mungkin tidak mempunyai smartphone dengan aplikasi pembaca QR Code, kamu bisa melakukan Pencarian Berdasarkan Nama, dan akan muncul jendela seperti ini:
cara mengetahui NISN

Isikan Nama Siswa, Tempat Lahir dan Tanggal Lahir sesuai akte kelahiran, lalu klik Cari. Jika sudah muncul hasilnya, silahkan di cetak dan berikan ke sekolah kamu.

Kalau sudah bisa secara mandiri kan tidak perlu datang lagi ke SD, apalagi kalau kamu sekolah di luar kota, lalu datang ke Depok cuma untuk mendapatkan bukti NISN, sepertinya akan mahal di ongkos.

Semoga bermanfaat :)

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.