Langsung ke konten utama

Untuk sahabat Kecil Ku, Aku Juga Takut Malam !

sumber gambar internet
Ketika kau katakan bahwa kau takut malam, sama halnya dengan ku. Ketika malam tiba, keceriaan perlahan meredup, langit membeku, mentari yang tulus menyinari menghilang, digantikan lampu-lampu yang bersinar temaram.

Aku juga takut akan malam, ketika ku lihat orang-orang disekelilingku terdiam, hening, bagai pergi meninggalkanku tanpa peduli dengan keadaanku. Aku takut melihat rembulan dengan sinarnya yang pucat mencoba menemani ku. Ia seolah membawa kabar dari mentari yang berada entah dimana, bahwa esok ia akan muncul kembali. Namun aku tetap saja takut.

Aku takut akan malam yang menimbulkan suara deritan dahan-dahan pohon yang tertiup angin malam, suara binatang yang mendesah lemah, ataupun yang melengking tinggi, yang membuat ku bagai terkepung oleh gelap gulitanya malam.

Aku mencoba bertanya kepadamu, apakah kau takut akan malam seperti halnya aku?
Hingga kau meminta diriku untuk menyalakan mentari dan memindahkan bulan...

Tidak ! Aku tidak bisa, itu hanyalah hiburan dari seorang abang kepada adiknya !
Aku hanya bisa menemanimu dari kejauhan, ketika kau bergumul dengan gelapnya malam yang menyelimuti...

Sampai akhirnya aku tahu, bahwa kau takut akan malam hanya karena ketakutan mu akan berkurangnya rasa sayang ku padamu...

Malam seolah memisahkan kau dan aku, hingga ingin cepat kau sambut mentari yang akan menerangi jalan mu untuk menemui ku, untuk melepaskan segala rasa rindu di hatimu...

Jawaban itu lebih memalukan bagiku, namun juga membuat hati ini tersenyum, karena dikala malam datang, ada seorang sahabat yang harus melewati malam dengan perasaan berat, ingin segera bertemu dengan seribu rasa rindu yang membuat malam semakin panjang dan menyiksa...

Jadi hanya itukah rasa takutmu terhadap malam?
Ternyata kau lebih berani dariku, kau lewati malam dengan berjuta harapan, sayang ku takkan pernah berkurang untukmu....

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.