Langsung ke konten utama

Balada website revolusi mental

revolusi mental
Screen shoot revolusimental.go.id 28 Agustus 2015
Netizen kembali ramai ketika sebuah web diluncurkan oleh pemerintah, tepatnya Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Beritapun menjadi bola liar, tentu menjadi wajar dalam bahasa jurnalisme ketika menggunakan kata-kata yang bombastis. "Website senilai 140M milik pemerintah tak bisa diakses."

Cemoohan dan caci maki datang dari para netizen. Berbagai ulasanpun memenuhi forum-forum online. Ada yang mengatakan website itu kehabisan bandwith, namun ada yang memberitakan bahwa website tersebut terkena serangan peretas. Intinya banyak yang kecewa dengan website pemerintah tersebut karena seolah dibuat seadanya, meskipun dana yang digelontorkan untuk program kementrian ini cukup besar (termasuk didalamnya untuk pembuatan website). Programer handal yang dijanjikan presiden saat kampanye, yang katanya mampu membuat program hanya dalam 2 minggu, ternyata tidak mampu untuk membuat website yang handal. Tentu wajar kekecewaan para netizen terhadap hal ini semakin menjadi, apalagi inikan dibuat menggunakan uang rakyat.


revolusi mental alexa
Screen shoot Alexa Rank revolusimental.go.id
Namun demikian, rasa penaran dari para netizen untuk sekedar mencoba mengunjungi dan mungkin juga untuk mengambil screen shoot seperti yang juga saya lakukan telah meningkatkan trafik pada domain revolusimental.go.id. Setidaknya menurut ranking Alexa, revolusimental.go.id menempati peringkat 436.563 dunia dan 2.963 Indonesia. Sebuah angka yang cukup ramping untuk ranking popularitas versi Alexa bagi website yang belum ada konten apapun.

Yang unik, revolusimental.go.id ternyata di hosting dengan menggunakan layanan share hosting dari sebuah penyedia jasa hosting yang murah di Indonesia, setidaknya itu yang saya baca. Idealnya, website sekelas pemerintah di hosting menggunakan dedicated server. Atau membeli server sendiri dengan spesifikasi yang cukup kuat dan handal, kemudian diletakan di Gedung Cyber sana, istilahnya Colocation. Servernyapun tidak satu, setidaknya ada server untuk backup jika salah satu server bermasalah. Antisipasi dari awal, karena sudah pasti ketika revolusimental.go.id launching, maka jutaan netizen baik yang merupakan pendukung pemerintah, ataupun yang disebut haters pasti akan mengakses secara serentak. Belum lagi peretas yang ingin menguji kesaktiannya, tentu website ini begitu seksi dimata mereka. Mereka ingin merasakan bagai mana "menyerang" website buatan programer canggih yang katanya cukup 2 minggu untuk dapat membuat program e-budgeting, e-purchasing, dan e-e  dalam menjaga keamanan websitenya. Ternyata amburadul.

Parahnya, ditemukan pula kode skrip yang merupakan bentuk plagiat semakin memperparah citra website yang seharusnya profesional ini. Dimana dengan anggaran besar, bisa memanggil programer yang benar-benar handal, bisa coding dari "0", dan hasil coding 100% karya anak bangsa :) Bukan copy-paste. Kecuali blog saya ini, bolehlah skripnya tambal sulam dari berbagai macam skrip yang saya temukan di jagat maya ini. Toh anggaran blog saya ini gak sampai milyaran kok, paling sebulan biayanya gak sampai lima ribu perak, uangnya juga bukan dari uang rakyat.

Kita tunggu kelanjutan dari revolusimental.go.id, saya rasa para programernya gak bisa tidur malam ini. Mending ikut saran saya, bikin aja di blogger :D

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.