Langsung ke konten utama

Es krim dan es mambo aneka rasa

Almira
Almira
Kebetulan dapat pinjaman lunak dari tempat kerja, jangka satu tahun tanpa bunga pula. Akhirnya dimanfaatkan untuk membeli sebuah lemari es alias kulkas. Nah tentu saja kalau punya barang baru, pengeluaran bertambah, setidaknya untuk biaya listriknya. Supaya barang yang kita beli bisa bermanfaat dan menghasilkan rupiah, istri berinisiatif membuat es krim dan es mambo aneka rasa.

Ada es rujak, kacang hijau, es teh, vanila blue, duren, mangga, kopi susu, dan lain-lain. Semuanya dibuat sama istri sendiri. Setelah itu bikin "iklan" yang ditempel di depan pintu. "Disini jual es krim dan es mambo bla...bla...bla..." Sebelum itu, Almira (anak) pun dimanfaatkan untuk berpromosi.

Kebetulan si Almira ini mulutnya rame, kalau sudah main suaranya kemana-mana. Ini kan potensi untuk dijadikan sales promotion girl (SPG). Caranya simpel saja, kasih Almira 1 cup es krim, lalu lepas keluar rumah. Almira akan berpromosi ke teman-temannya. "Umi ku jual es krim dong !" Kata Almira sambil makan es krim bikin pengen teman-teman kecil dan tetangga. Mulailah satu-dua anak datang kerumah, bertanya tentang es yang istri saya jual.

Keesokan harinya, kembali kami meluncurkan Almira dengan membawa es mambo rasa kacang hijau, lalu teh, lalu vanila, dll. Saya dan istri mendengarkan saja dari rumah suara Almira yang menceritakan tentag es mambo buatan uminya. Dan ramailah anak-anak dan tetangga bergantian kerumah untuk membeli es dari uminya Almira.

Es bikinan uminya Almira dibuat dari air suling dan dimasak pula, serta gula asli, karena buat dikonsumsi sendiri juga. Jadi lebih higienis dan gak bikin batuk, kecuali kalau makan es nya kebanyakan kaya si Almira. Setelah beberapa kali jadi sales promotion girl, sekarang Almira nya kena pilek dan dibawa deh ke Puskesmas pake BPJS biar gratis. Sudah ya Mira, kamu jangan jadi SPG lagi, yang beli udah banyak kok. Sepertinya dia sangat sedih saya berhentikan jadi SPG, soalnya gak bisa makan es gratis lagi tiap hari.

Kedepannya saya jadi berpikir, apa saya kembangkan saja usaha kecil-kecilan istri ini? Rencana mau beli kulkas yang frezeer semua biar bisa produksi es lebih banyak lagi, lalu beli beberapa cooler box untuk membawa es-es tersebut ke konsumen. Siapa tahu bisa ekspansi pasar. Setidaknya itu peluang yang saya tangkap dari usaha istri saya yang kreatif. Memang hidup dijaman sekarang ini harus pandai-pandai, setidaknya manfaatkan barang yang sudah ada untuk mendapatkan pemasukan.

Jadi ingat waktu dulu saya punya 1 komputer dirumah beserta printer dan scanner. Saya manfaatkan saja untuk membuka jasa pengetikan, cetak dan rental meskipun dengan satu komputer. Dari situ akhirnya ramai juga, bahkan ada pelanggan setia yang sampai ngejar-ngejar saya karena sudah cocok dengan saya dalam hal membuatkan dokumen-dokumennya. Saya juga sering dapat order mengetik naskah scene-scene sinetron, dan jadi langganan. Menseting spanduk, proposal, cetak foto, edit foto sampai service CPU. Semuanya berawal dari 1 PC yang saya punya dan kemauan serta jeli melihat peluang.

Dari situ pula saya dikenal sebagai orang yang katanya "jago" komputer. Sering saya dipanggil kesana-kesini untuk mengecek komputer orang lalu mendapatkan amplop #hehe. Sampai akhirnya saya ditawari mengajar komputer disekolah, dan sekarang sudah 10 tahun saya mengajar. Dari mengajar saya bisa membayai kuliah sendiri sampai jadi sarjana, membeli motor dan lainnya.

Boleh dibilang, yang saya lakukan itu adalah "The Power Of Kepepet." Orang kalau sudah kepepet, apa saja bisa jadi isi dompet (duit) #haahaa. Dan jika kita mau ikhtiar, insya Allah rejeki akan Allah kirimkan ke kita. Apalagi kalau ditambah sedekah, makin mantap lagi jadinya. Setidaknya bisa tercukupi kebutuhan kita disaat orang banyak yang kesulitan mencukupi kebutuhannya.

Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi, meskipun ini bukanlah sebuah isnpirasi yang luar biasa. Wassalam!

Baca Juga

Komentar

  1. https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7512889072442224319#allposts. udeh gede aja almira ka, mana belom pernah ketemu lagi. btw startegi marketing nya oke juga tu hahahaha. bisa aja om bayu

    BalasHapus

Posting Komentar

Jika berkenan, kamu bisa memberikan komentar disini, dan jika kamu punya blog, saya akan kunjung balik. (Isi komentar diluar tanggung jawab kami).

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.