Langsung ke konten utama

Payahnya situs ePUPNS

e PUPNSMeskipun saya bukan PNS, tapi saya yang meregister dan mengisikan data PNS ditempat saya bekerja. Saya tahu dan sudah memberi tahu bahwa ePUPNS harus dikelola sendiri oleh PNS yang bersangkutan. Namun demikian karena sebagian besar PNS kami gak melek IT, mereka "meminta bantuan" saya untuk mengelola akun ePUPNS nya. Mulai dari pembuatan email, register dan kemudian mengisi datanya tanpa ada tuntutan dikemudian hari.

Sanksi bagi PNS yang tidak melakukan ePUPNS adalah diberhentikan, tentu sanksi ini cukup berat. Tapi pertanyaan saya, apa sanksi bagi penyedia layanan ePUPNS kalau situsnya sulit diakses? Situs ePUPNS ini adalah situs yang bekerja sama dengan Telkom, seperti situs Padamu Negeri. Sudah bisa ditebak, yang bekerja sama dengan Telkom pasti lemotlah. Padamu Negeri dulu juga begitu, dan Telkom tidak mau belajar dari kasus Padamu Negeri kemudian meluncurkan situs ePUPNS yang beralamat di pupns.bkn.go.id. Kami mengakses situs ePUPNS dengan menggunakan jaringan WiFi serat optik berkecepatan 10MBPS, namun selalu disko. Apalagi yang di pedesaan?

Ancaman boleh garang, tapi situs yang lemot membuat semuanya menjadi lucu. Seharusnya situsnya garang juga dong ! Semoga kedepannya diperbaiki lagi mengingat situs ini layanan yang sangat penting, jangan selalu menyalahkan bawahan padahal sistem anda sendiri yang salah.

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.