Langsung ke konten utama

Mie Ayam Gajah Mungkur Dekat Stasiun Depok Lama

Mie Ayam Gajah Mungkur Depok Lama
Kali ini team kuliner kakbayu menyambangi sebuah tempat makan yang berlokasi di Depok lama depan SDN Depok 2 dekat dengan stasiun Depok Lama. Awalnya CEO kakbayu.web.id secara tidak sengaja mampir ke tempat makan tersebut setelah mengikuti sosialisasi Nilai Sekolah SD 2012 untuk operator sekolah se Kota Depok di kantor UPT Pancoran Mas. Lokasinya di depan SD Negeri Depok 2.

Setelah terpukau dengan rasanya, CEO kakbayu.web.id mengirimkan team rahasia dan pemalu untuk menulis tentang kelezatan dan tentu saja kemurahan harga dari jajanan rakyat ini. Sekali lagi, metode candid digunakan supaya yang punya mie ayam tidak tahu kalau mie ayam nya lagi di dokumentasikan dan supaya lebih alami.

Oke langsung ke pembahasan, untuk urusan rasa, mengingatkan team akan cita rasa mie ayam tempo dulu yang enak dan lezat dengan kuah yang menggoda selera orang lapar maupun kelaparan. Akan sulit digambarkan meskipun anda menjilati layar komputer anda, jadi sebaiknya datang langsung ke TKP.
Mie Ayam Gajah Mungkur Depok Lama

Untuk urusan harga, mengingatkan team akan dompet akhir bulan, alias irit bin murah sesuai untuk kantong pelajar sampai PNS yang punya banyak cicilan kredit di BJB. Harga seporsi mie ayam cuma Rp. 5.000 kalau pakai bakso Rp. 7.000. Es teh manis masih Rp. 2.000, bayangin coba :) Untuk lebih jelas, lihat daftar harga berikut, cekidot ! (harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu)

Daftar harga menu, tapi tahun 2012 ;)
Kesimpulannya, team merekomendasikan bagi anda yang suka makan mie ayam maupun bakso dengan harga murah namun rasanya enak.

Rasa: 4/5
Harga: 5/5
Tempat: 3/5
---
Ini masuk katagori Old Post juga, alias posting lama, jadi harga sudah menyesuaikan inflasi, namun tentu masih terjangkau :D

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.