Langsung ke konten utama

Pedagang Atau Pengusaha ?

Sering kita mendengar orang menyebut pedagang bakso, ada juga yang menyebut pengusaha bakso. Keduanya sama-sama berdagang, lalu apa yang membedakan keduanya sehingga yang satu disebut hanya pedagang, sedangkan yang satu lagi disebut pengusaha?

Setidaknya ada 4 perbedaaan (kalau kurang silahkan menambahkan sendiri) yang membedakan antara pedagang dan pengusaha, berikut penjelasannya ! 

1. Brand 

Brand atau merk adalah hal yang pertama membedakan antara pengusaha dengan pedagang biasa. Seorang pengusaha (enterpreuner) selalu memikirkan brand atas usahanya. Apa namanya, bagaimana desainnya agar mudah diingat orang. Bahkan pengusaha sampai mempatenkan brand dari usahanya agar tidak ditiru oleh orang lain dan brand merupakan hal yang sangat-sangat diperhatikan oleh seorang pengusaha.

2. Target

Sebuat si A adalah pengusaha bakso, sedangkan si B pedagang bakso. Pada 1 tahun pertama si A dan si B sama-sama memulai usahanya sebagai pedagang bakso keliling yang mendorong gerobak. Tahun ke-2 si A berhasil membuka satu kios bakso sedangkan si B cukup puas menjajakan bakso dengan gerobaknya. Tahun ke-5 si A berhasil membuka cabang dari kios baksonya, sedangkan si B tetap mendorong gerobak sampai beberapa tahun kedepan si A sudah mempunyai lebih dari 5 cabang kios bakso, si B tetap saja berjualan hanya dengan gerobaknya.

Saat saya SD, saya kenal seorang pedagang bubur langganan saya. Tiga puluh tahun kemudian, saya masih melihat tukang bubur itu berjualan dengan gerobak sama seperti saat saya melihatnya waktu SD. Beda lagi dengan tukang siomay, saat mengenalnya saya melihat dia berjualan siomay dengan sepeda. Kemudian dia menambah “armadanya” dengan mempekerjakan orang sebagai pedagang siomay nya. Dan akhirnya, dia hanya duduk dirumah dan terima setoran, sedangkan para anak buahnyalah yang berkeliling bedagang dan menerima pesanan untuk acara hajatan dan lain sebagainya.

3. Menciptakan Lapangan Kerja

Seorang pengusaha (enterpreuner) yang usahanya berkembang tentu tidak akan mampu mengelola usahanya sendiri. Disini mulailah dia merekrut orang lain untuk dipekerjakan sebagai pengelola usahanya. Dengan begitu seorang pengusaha dapat menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas dibandingkan seorang pedagang biasa. Seiring usahanya yang semakin berkembang, maka semakin membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak lagi.

4. Kebebasan Finansial

Seorang pengusaha memiliki target sampai kapan dia terjun langsung pada usahanya. Jika tiba saatnya, maka dia hanya tinggal menikmati hasil usahanya. Para pegawainyalah yang bekerja dan diberikan gaji. Sedangkan pengusaha tersebut bisa “ongkang-ongkang kaki” meraup keuntungan dari usaha yang telah dirintisnya. Bisa juga pengusaha ini kemudian mencoba usaha di bidang lainnya yang sama sekali baru dan berbeda dengan usaha sebelumnya. Itulah yang menyebabkan seorang yang memiliki skill enterpreunership mampu memiliki usaha dalam berbagai bidang

Setidaknya itulah perbedaan antara pedagang biasa dengan pengusaha. Semoga bermanfaat !


Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.