Langsung ke konten utama

Pertanyaan Kasir Saat Belanja di Indomaret atau Alfamart

catatan kakbayu
Yang pernah belanja ke Indomaret atau Alfamart, pasti kasirnya selalu bertanya kepada kita sebagai pelanggannya. Dan pertanyaan itu selalu sama di setiap Indomaret maupun Alfamart manapun. Sebelumnya, pasti lo udah pada tahu dong apa itu Indomaret dan Alfamart? Itu loh, minimarket swalayan yang pertumbuhannya sangat cepat dan uniknya dimana ada Indomaret disitu pasti ada Alfamart, entah mengapa padahal yang barang yang dijual sama, tapi selalu saja setiap ada Indomaret pasti ada Alfamart. Udah gitu dilihat sekilas bentuk pasar swalayan ini hampir mirip, sampai-sampai kalau gue udah didalam salah satunya, gue suka gak sadar ini di Indomaret atau Alfamart, kecuali kalau gue lihat logonya.

Nah sekarang apa aja sih pertanyaan yang akan lo hadapi ketika berbelanja di kedua minimarket ini? Cekidot:

1. Kartu Member

Ini adalah pertanyaan pertama ketika lo menaruh barang di meja kasir dan siap-siap mau bayar. Biasanya kasir selalu bertanya “Punya kartu membernya mas?” Gue selalu jawab tidak, dan setiap gue belanja di minimarket yang sama pertanyaan itu selalu diulang lagi. Padahal kasirnya baru aja melayani gue, dan pas gue balik lagi belum lama, ditanya lagi punya kartu member atau tidak. Disini gue menjawab “Tidak !”

2. Tambah belanja lagi

Pertanyaan kedua ketika kita sudah meletakan belanjaan kita dan sambil menghitung kasir bertanya: “Ada lagi lainnya mas?” Kebanyakan sih gue jawab “Enggak mbak !”

3. Isi Pulsa

Setelah selesai menghitung sejumlah belanjaan gue, kasir bertanya lagi “Sekalian isi pulsanya mas?” Karena gue juga jualan pulsa, jawaban gue pasti “Enggak mbak, terimakasih !”

4. Donasi

Setelah gue bayar dan jumlah uang gue diinput, lalu munculah kembalian. Kalau ada kembalian lebih 100 sampai 400 rupiah, kasir langsung bertanya “Seratusnya boleh di donasikan mas?” Biasanya gue jawab “Iya!” Ini yang sulit sebenarnya, gue gak tahu dana gue didonasikan kemana dan untuk apa. Tapi kalau gue gak donasi kesannya ribet aja, uang seratus-dua ratus rupiah aja diminta. Mungkin pembeli lain juga merasakan hal yang sama, serba salah. Harusnya kalau mau donasi, lebih baik Indomaret atau Alfamart menyediakan kotak donasi di meja kasir. Kembalian pelanggan harus utuh sesuai yang tercetak di mesin kasir. Perkara pelanggan mau donasi atau tidak, itu hak pelanggan. Kembalian itu hak pelanggan, karena kan kalau pelanggan membayar kurang seratus tupiah saja pasti ditolak.

5. Plastik

Ini yang terbaru, kasir akan bertanya “Di plastikin belanjaannya mas?” Hadeuh, ya nambah lagi dua ratus rupiah. Dua ratus rupiah sih gak seberapa, tapi kalau dipikir-pikir misalnya jumlah orang yang belanja di seluruh Indomaret dan Alfamart  se-Indonesia dalam sehari 10 juta orang saja yang meminta plastik berbayar, maka nilai transaksinya Rp. 200 x 10.000.000 =  Rp. 2M. Itu untuk satu hari saja, bagaimana kalau sebulan?

Itulah pertanyaan yang harus gue hadapi ketika belanja di Indomaret dan Alfamart, tentunya lo juga mengalaminya sampapi hapal luar kepala J CU

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.