Langsung ke konten utama

Film Serial Masa Kecil

Sumber Google
Malam-malam begini tiba-tiba saya teringat dengan kenangan masa lalu saya, dimana sebagai anak tahun 90an, saat itu televisi swasta baru ada RCTI dan adanya setiap hari Minggu. Baru setelah itu RCTI mengudara dengan tidak menggunakan decoder lagi. Jadi RCTI adalah televisi berlangganan waktu itu dan kemudian menjadi "gratis" alias pakai iklan. 

Sumber GoogleSumber GoogleNah ada saat dimana setiap jam 20.00 di RCTI ada serial film-film action yang sampai sekarang saya hapal jadwalnya. Itu rutin harus saya tonton mulai dari Senin sampai Sabtu. Hari Senin ada Miami Vice, yang menceritakan tentang penegak hukum di kota Miami. Kemudian hari Selasa ada Tour Of Duty, film aksi militer yang menggambarkan kisah perang Vietnam. Kemudian Rabu ada film Knight Rider, sebuah mobil sedan canggih bernama Kit yang dikemudian oleh Michael, mobil anti peluru yang dilengkapi fitur futuristik, bisa bergerak sendiri sesuai perintah dan bisa diajak ngobrol seperti Cortana atau Siri pada smartphone saat ini :D


Sumber Google
Hari Kamis, ada film Air Wolf, sebuah helikopter ex Rusia yang canggih dan hebat, bahkan kehebatannya mampu mengalahkan pesawat tempur sekalipun hehe... Kalau Jumat ada film Mc Gyver, seorang yang memiliki banyak akal dan tidak suka menggunakan senjata api karena trauma masa lalu. Setiap musuh dikalahkan dengan menggunakan pengetahuannya dalam membuat jebakan atau perangkap. Nah jaman dulu kalau orang jago bikin sesuatu sering dijuluki Mc Gyver. Karena ngikutin Mc Gyver, maka saya membeli sebuah pisau lipat yang akhirnya saya gunakan untuk mencongkel ban mobil yang ada timahnya haha.... Hari Sabtu ada film Spencer For Hire, tapi karena itu malam Minggu biasanya gak ditonton, saatnya keluar dan main petak umpet, galasin, dor nama, maling-malingan dan mainan-mainan lain yang membutuhkan gerakan fisik.



Kalau kamu termasuk yang suka nonton film-film diatas, berarti masa kecil kamu terselamatkan :)

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.