Langsung ke konten utama

Jawara Kota Depok “Menyerbu” Kantor Balaikota - Lumbuk

LumbukHari Minggu, 13 Maret 2016, ratusan jawara dan Front Pembela Islam (FPI) menggeruduk kantor walikota Depok. Konvoi dimulai dari Grand Depok City dan berakhir di Balaikota Kota Depok. sepanjang jalan, dengan diiring musik tradisional dan lagu-lagu khas Betawi para jawara dan centeng-centengnya melangkah dengan mantap sambil mengibarkan bendara dan sepanduk sebagai identitas organisasinya.

Sesampainya di gerbang Balaikota, puluhan Satpol PP berjaga dibawah komando langsung Walikota dan Wakil Walikota Depok yang nampak sudah siap menyambut kedatangan mereka. Rombongan sempat berhenti sejenak, kemudian beberapa perwakilan dari perguruan silat tradisional tersebut unjuk kebolehan didepan Pak Idris dan Pak Pradi selaku Wali Kota dan Wakil Walikota.
Lumbuk
Keadaan semakin “memanas” saat beberapa jawara yang berjaga di Balaikota menghadang rombongan itu. Terjadilah pertarungan antara jawara yang mau masuk dan jawara yang menjaga Balaikota. Akhirnya jawara dari Balaikota berhasil dikalahkan, maka masuklah seluruh rombongan ke lapangan Balaikota tanpa halangan yang berarti.

LumbukKejadian diatas bukanlah aksi anarkis sekelompok jawara yang menyerbu balaikota, tapi semua kejadian tersebut adalah bagian dari prosesi pembukaan acara Syukuran Akbar Pendekar Untuk Kota Depok Terbaik dan Deklarasi Lumbuk Bersama 1000 Centeng Budaya – Karnaval Centeng Budaya dan Gelar Seni Budaya.

Lumbuk sendiri memiliki kepanjangan dari Lembaga Usaha Melestarikan Seni dan Budaya Kota Depok, dimana lembaga ini akan “mengerahkan” centeng-centeng budayanya untuk terus menjaga dan melestarikan kekayaan khasanah budaya di kota Depok ini.

Lumbuk
Yang menarik, ternyata seni dan budaya di Kota Depok hampir mirip dengan yang ada di DKI Jakarta. Budaya maen pukulan, kesenian musik dan dan tarian penuh dengan nuansa Betawi. Dan kata orang Depok memang kota dimana banyak orang Betawi yang disebut betawi pinggiran, dengan ciri bahasa dan logat yang berbeda dengan betawi di Jakarta. Setidaknya itu yang pernah saya dengar dari seorang keturunan Betawi ketika pindah ke Depok, kaget juga dengan bahasa Betawi di Depok ini.


LumbukSelain Betawi, Depok juga dipengaruhi budaya Sunda karena lokasinya yang berada dalam propinsi Jawa Barat. Sehingga budaya Kota Depok semakin semarak dan beragam serta tentu saja tidak melupakan nilai religius yang sangat dijunjung tinggi. Itulah yang harus dijaga oleh kita sebagai warga Depok dan tujuan dibentuknya Lumbuk ini.

Kedepannya diharapkan nilai-nilai budaya ini dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah sebagai muatan lokal budaya daerah dan kearifan lokal, sehingga sudah sejak dini bisa dipelajari dan dilestarikan oleh generasi muda di kota Depok.

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.