Langsung ke konten utama

Kok Masih Gampang Percaya Investasi Bodong?

investasi
sumber: Internet
Ramai di media orang menyerbu sebuah koperasi yang mengumpulkan dana nasabah untuk diinvestasikan namun kemudian dana tersebut hilang. Boro-boro mendapat keuntungan, modal balik saja sudah bagus. Lalu mengapa masih ada orang yang tertipu dengan istilahnya investasi bodong? Padahal sudah banyak beritanya, namun sepertinya ada dan ada terus kejadian-kejadian baru yang mirip-mirip seperti ini.

Lantas apa yang menyebabkan orang masih ada yang tertipu denan investasi bodong seperti itu? Tentu saja sifat serakah ! Sifat serakah membuat logika orang mati, bagi mereka adalah pengembalian untung yang besar yang mereka kejar. Padahal dalam kaidah investasi ada istilah semakin tinggi keuntungan, semakin tinggi resiko yang harus ditanggung seorang investor. Dalam berinvestasi jauhilah sifat serakah. Itu kunci utamanya.

Selain itu kita dapat mengatahui mana investasi yang beneran dan mana investasi bodong, berikut uraiannya:

1. Keuntungan yang ditawarkan terlalu fantastis

Jika ada investasi yang menawarkan keuntungan yang terlalu fantastis, terlalu muluk, maka anda harus curiga. Misal ada sebuah investasi yang menawarkan kepada anda, jika anda menanamkan modal kepada mereka, maka anda akan mendapatkan keuntungan 10% tiap bulan. Ini jelas harus hati-hati. Jika tiap bulan 10%, maka dalam 1 tahun keuntungan sangat fantastis, 120%! Dijaman ekonomi lesu seperti sekarang ini, mana ada sebuah usaha yang bisa konstan untuk terus dengan keuntungan yang fantastis sehingga bisa membagi keuntungannya sebegitu besar kepada investornya. Sedangkan perusahaan-perusahaan besar yang sudah go publik dan melantai di bursa saja paling-paling keuntungan yang mereka berikan dalam setahun mungkin 10-20% saja dan naik turun, tidak tetap. Jika keuntungan bisa diberikan tetap dan dihitung dari modal yang ditanam, maka itu lebih kepada riba. Percayalah, suatu saat badan usaha diamana kita menaruh modal kita akan mengalami stuck dan gagal bayar, karena beban bunga (untuk membayar investor) cukup tinggi sedangkan hasil keuntungan usaha belum tentu lebih tinggi dari itu.

2. Tidak ada barang yang diperjual belikan

Hati-hati juga jika ada tawaran investasi dengan menyetorkan uang, kemudian kita disuruh mencari orang lain untuk menyetorkan uang juga. Itu bukan investasi, melainkan sebuah money game berkedok investasi dengan skema piramida atau skema ponzi.

3. Menjanjikan untung terus

Dalam investasi kita diajarkan tentang untung dan rugi, karena yang namanya investasi tidak selalu untung, apapun bentuk investasinya. Oleh karena itu, invetasi yang resmi semacam reksadana selalu meminta calon investornya membaca prospektus, dimana dalam prospektus itu terdapat portofolio invetasi dan resiko untung-ruginya. Dan kita selalu mendengar sebuah kalimat "Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja dimasa yang yang akan datang! Artinya jika sebelum-sebelumnya investasi kita selalu mencetak untung, bisa jadi dimasa yang akan datang berkurang untungnya atau malah rugi. Begitu pun sebaliknya, jika kinerja investasi kita periode sebelumnya buruk, buka tidak mungkin di periode selanjutnya mencetak untung lebih tinggi. Jadi kalau ada yang menawarkan investasi dengan janji selalu untung terus, maka berhati-hatilah.

Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat berinvestasi.

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.