Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Posting ke #100

Oke, akhirnya sampai juga ke posting yang ke #100 di blog baru ini, kalau waktu di blog lama jumlah postingannya sudah diatas #300. Nah dalam posting ke #100 ini gue hanya akan sekedar nulis mengikuti alur pikiran di otak gue aja. Pertama, yang lagi rame game Pokemon Go, dimana game ini sampai jadi pembicaraan para pejabat keamanan di Indonesia. Apakah game Pokemon Go bener berbahaya? Tentu kalau ingin memastikan bahaya atau tidaknya ya harus panggil ahli coding untuk melihat source code nya (itu juga kalau dikasih lihat sama pengembang Pokemon Go), apakah ada skrip-skrip yang isinya memerintahkan aplikasi mengirimkan data GPS dan screen shoot layar smartphone saat kita menangkap Pokemon ke suatu server tertentu dan menyimpannya, jika ya ini berbahaya.

Imunisasi Terbaik Disediakan Oleh Alam

sumber: nasionalkini.co.id Lagi ramai nih tentang vaksin palsu yang membuat marah berbagai kalangan khususnya orang tua yang anaknya dicurigai diimunisasi dengan vaksin palsu. Beberapa orang sudah ditangkap dan dijadikan tersangka, tapi apakah dengan begitu menyelesaikan masalah? Tuntutan orang tua yang merasa menjadi korban semakin tinggi, sampai minta anaknya “diasuransikan” jika suatu saat terkena penyakit yang seharusnya sudah imun. Wajar, karena orang tua sangat sayang dengan anak-anaknya. Jadi muncul pertanyaan, mengapa orang jaman dulu gak divaksin namun kok kekebalan tubuhnya rata-rata lebih kuat dari orang jaman sekarang? Mungkin begini ya, anak-anak jaman sekarang terlalu diproteksi, semua serba cuci tangan, higienis, dijaga banget oleh orang tuanya dari paparan “kotoran” sehingga tubuh mereka tidak “kreatif” menciptakan antibodi. Ada kucing dijauhi, ada debu dikasih AC dengan filter udara, dan usaha-usaha sejenisnya sehingga “tubuh” tidak pernah mengenal lingkungann...

Gerai Dinar : Miliki Dinar Dengan Cara Menabung

Dinar (sumber snhadi.wordpress.com) Mungkin sudah ada yang pernah mendengar tentang Gerai Dinar dengan tabungan Dinar nya melalui layanan M-Dinar yang bisa diakses m-dinar . Lalu apa bedanya dengan menyicil emas? Tentu kita sudah dapat membedakan antara menabung dengan menyicil. Kalau menabung tentu kita menyimpan uang senilai seper sekian Dinar dan jika sudah mencapai satu Dinar maka kita bisa mengambil fisik dari Dinar tersebut. Contoh menabung Dinar Misal harga Dinar saat ini jika di rupiahkan seharga Rp. 2.100.000. Pada Gerai Dinar kita bisa membeli Dinar minimal sepersepuluh nya. Jadi Jika harga Dinar Rp. 2,1 juta maka kita bisa mulai menyetorkan dana sebesar Rp. 210.000 dan akan diakumulasikan dalam rekening online dinar kita menjadi 0,1 Dinar. Kemudian harga Dinar misalnya turun menjadi Rp. 2.050.000, kita bisa menyetorkan dana minimal sebesar Rp. 205.000 dan akan mendapat 0.1 Dinar. Sampai disini nilai Dinar kita sudah mencapai 0,2 Dinar.