Langsung ke konten utama

Posting ke #100

Oke, akhirnya sampai juga ke posting yang ke #100 di blog baru ini, kalau waktu di blog lama jumlah postingannya sudah diatas #300. Nah dalam posting ke #100 ini gue hanya akan sekedar nulis mengikuti alur pikiran di otak gue aja.

Pertama, yang lagi rame game Pokemon Go, dimana game ini sampai jadi pembicaraan para pejabat keamanan di Indonesia. Apakah game Pokemon Go bener berbahaya? Tentu kalau ingin memastikan bahaya atau tidaknya ya harus panggil ahli coding untuk melihat source code nya (itu juga kalau dikasih lihat sama pengembang Pokemon Go), apakah ada skrip-skrip yang isinya memerintahkan aplikasi mengirimkan data GPS dan screen shoot layar smartphone saat kita menangkap Pokemon ke suatu server tertentu dan menyimpannya, jika ya ini berbahaya.

Misal, ada anak presiden main Pokemon Go di istana, ternyata Pokemon nya ada tepat diatas meja bapaknya yang presiden, yang kebetulan juga bapaknya lagi bekerja dimeja itu. Nah si anak presiden tersebut mengarahkan kamera smartphone nya ke arah presiden kemudian melempar poke ball dan berhasil menangkap Pokemon, setelah itu aplikas mengirim koordinat dan foto presiden di meja kerjanya kesebuah server diluar negeri. Binggo, posisi presiden sudah diketahui, tinggal kirim  ICBM aja :D

Begitupun dengan objek vital lainnya, misal hanggar Shukoi, tempat parkir Leopard, dermaga kapal selam, toilet panglima militer, pembangkit listrik, dll Jadi intinya aplikasi semacam Pokemon Go berpotensi membahayakan, wajar saja di Indonesia mulai dari BIN sampai Kementrian sibuk ngurusin Pokemon Go, bahkan di beberapa negara pemuka agamanya mengharamkan permainan augmented virtuality ini.

Kedua, kata orang ini adalah jamannya Vlog (Video Blogger), terus apakah gue juga akan membuat vlog? Kayanya belum deh, gue pernah coba bikin vlog, pas gue puter ulang, guenya muntah-muntah sendiri. Kesimpulannya gue gak bakat nge-vlog, ngomong ngalor ngidul sambil bawa-bawa kamera ditengah jalan juga menurut gue ribet. Kalaupun ada video, gue cuma sekedar citizen jurnalism aja yang gak ada muka guenya. Selain untuk privacy juga :) Tapi jujur akhir-akhir ini gue suka mantengin beberapa chanel youtube yang isinya vlog, sekedar ingin tahu dan menambah wawasan.

Terakhir, gue mau ngucapain selamat hari anak nasional, lindungi anak dari kejahatan dan selamatkan masa depan mereka ! Anak-anak dijaman sekarang banyak sekali tantangan yang harus mereka hadapi, misalnya narkoba, kejahatan seksual, human traficking dan bully serta kekerasan yang kadang datangnya dari keluarga inti mereka sendiri. Oleh karena itu masyarakat harus jeli, jika melihat  ada kekerasan pada anak, laporkan ke pak RT, lho kok pak RT? Nanti bersama pak RT melapor ke yang berwajib. Jadikan lingkungan kita ramah anak, khususnya lingkungan rumah dimana anak pertama kali belajar berinteraksi.

Oke, sekian dulu, terimakasih bagi yang sudah rela menghabiskan quota internetnya untuk berkunjung dan membaca tulisan-tulisan di blog ini. Tinggalkan jejak, dan gue akan kunjungi balik blog kamu !

Baca Juga

Komentar

  1. Kak Bayu waktu daftar adsense, blog yang didaftarkan blog yang lama atau blog ini?

    BalasHapus
  2. Blog lama, tapi tetap menggunakan domain ini (kakbayu.web.id)
    Dulu platformnya Joomla 1.xx. Tapi kemudian karena selalu dapat saran dari Adsense untuk merambah iklan pada blog yang mobile friendly, dan Joomla saya sudah ketinggalan jaman serta ribet mau migrasi, maka saya pindah ke blogger aja, tapi tetap domainnya saya pertahankan.

    Kebetulan akun adsense saya non hosted karena waktu itu daftar pakai TLD (non blogspot), jadi bisa dipindah-pindahkan ke blog dengan platform apapun. Kalau yang hosted kan hanya di blogspot atau youtube saja bisanya.

    BalasHapus
  3. Blog ini menurut saya keren, dari segi tampilannya sederhana menggunakan template bawaan blogger. Mbah google suka dengan tampilan sederhana seperti ini. Ditambah dengan widget komentar yang bagus n ciamik tampilannya.

    Postingannya pun bagus..mengalir gitu nulisnya tampak original sekali. Jadi terinspirasi nih untuk ikutan buat artikel original kayak blog Kak Bayu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Jika berkenan, kamu bisa memberikan komentar disini, dan jika kamu punya blog, saya akan kunjung balik. (Isi komentar diluar tanggung jawab kami).

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.