Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Beras Merah Makanan Diet Gue #eeaa

ilustrasi: kompasiana Jadi ceritanya gue dibeliin nasi bungkus sama temen kerja gue. Berhubung warung nasinya belum masak nasi untuk jualan dan baru ada nasi untuk keluarganya aja yang kebetulan nasi dari beras merah, nah karena kenal dengan teman gue yang membeli, akhirnya dikasihlah nasi bungkus dengan beras merah, spesial banget :) Sebenarnya gue gak terlalu nafsu liat beras merah, warnanya itu loh yang bikin sensor rasa di lidah gue agak sedikit melenceng ke arah rasa manis, soalnya bentuknya mirip ketan hitam. Gue juga suka bayangin kalau makan rendang pakai nasi merah, waduh kayanya akan merusak cita rasa rendang sebagai makanan terlezat di dunia. Karena sudah disediakan nasi bungkus, ya mau tidak mau gue makan, eh ternyata rasanya sama kaya nasi biasa, apalagi kalau makannya sambil memejamkan mata, hampir gak ada bedanya. Langsung deh pulang kerja gue niat mau cari beras merah, nah kebetulan pas mampir ke Alfamart ternyata ada yang ukuran 2Kg seharga 27 ribuan. Gu...

Kembali Ke Atas

Hampr-hampir kelupaan untuk menambah fitur dalam blog ini yang sebenarnya simpel namun sangat membantu pengunjung untuk melakukan scroll up dari bagian bahwah laman langsung menuju kebagian atas laman. Apalagi kalau lamannya menggulung panjang kebawah karena postingan yang panjang atau komentar masuk yang demikian banyak. Seperti biasa, "betapa" nyari wangsit di Google alias cari-cari script public domain . Akhirnya dapat di contohblog[dot]com dan langsung diterapin ke blog ini. Nah sekarang kalau kamu scroll kebagian bawah blog ini, kamu akan menemui di pojok kanan bawah layar laptop kamu bola berwarna biru yang jika di klik akan membawamu ke bagian atas laman blog ini. Sangat mudah kok memasangnya, tapi saya tidak akan memberikan tutorialnya karena blog ini bukan blog yang berisi tutorial ngeblog :), lagian sudah banyak di blog-blog lain yang berisi tutorial ngeblog, tinggal copast saja kedalam blog kamu.

Reuni dan Gue

gambar: kaskus.co.id Kalau boleh diibaratkan reuni dan gue, bagaikan 2 kutub magnet yang sejenis, saling menjauh dan tolek menolak. Sebelumnya lo pasti tahu dong dengan istilah reuni atau temu kangen? Itu loh kalau lo sekolah terus lo udah lulus lama dan tiba-tiba teman-teman lo menghubungi lo untuk kumpul-kumpul lagi karena katanya kangen, makanya jadi temu kangen. Yakin lo kangen sama gue? Nah reuni ini yang selalu berusaha gue hindari dalam kehidupan gue, mulai dari reuni SD, reuni SMP, reuni SMA dan bahkan reuni kuliah selalu berusaha gue hindari, dan sampai saat ini gue selalu berhasil untuk tidak hadir dalam undangan reuni-reuni itu #hehe. Bukan gue bermaksud sombong, gue fine-fine aja kalau ketemu temen sekolah, tapi kalau ketemunya rame-rame terus dalam sebuah acara, itu yang bikin gue stres kaya kelinci imut yang dikurung dalam kandang sanca. Maka itu gue juga suka bingung sama kelakuan murid gue, baru lulus sekolah 3 bulan, eh tahu-tahu pada datang ke sekolah, sa...

Bayar Prioritas Jaminan Seadanya

Pada posting sebelumnya saya menceritakan tentang acara lahiran (haha acara :{P ) istri saya yang berlangsung di Puskesmas yang memiliki fasilitas Poned. Nah dengan menggunakan Asuransi BPJS Kesehatan tentu melahirkan di Puskesmas yang merupakan faskes tingkat 1 menjadi free alias gratis. Disini saya ucapkan teirmakasih kepada para peserta Asuransi BPJS Kesehatan yang membayar iuran tepat waktu, kan di Asuransi BPJS Kesehatan istilahnya ada takaful (saling menanggung). Terus ke Asuransi BPJS Kesehatan nya? Okelah saya ucapkan juga terimakasih atas jasanya menampung iuran anggota dan mengelolanya :{P Namun ada sedikit yang harus saya sampaikan, seperti kita tahu bahwa sekarang kalau bayar iuran Asuransi BPJS Kesehatan harus sekeluarga yang terdaftar dalam satu kartu keluarga. Jadi kalau nunggak yang nunggak sekeluarga, kalau bayar ya bayar sekeluarga. Semoga saja gak sakit bareng-bareng sekeluarga. Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi para penunggak-penunggak iuran, tapi saya...

Gak usah gengsi lahiran di Puskesmas

Puskesmas Beji (sumber internet) Sebagai peserta Asuransi BPJS non PBI (mandiri) yang selalu lancar membayar iuran tiap bulannya tanpa pernah nunggak sekalipun (Alhamdulillah), tentu saya ingin mendapatkan manfaat dari “kartu sakti” tersebut semaksimal mungkin, apalagi iurannya sudah naik dan saya termasuk yang terkena naiknya iuran Asuransi BPJS. Kebetulan istri lagi hamil, awalnya kami periksa ke bidan sekitar rumah setelah melakukan survey bisik-bisik tetangga tentang bidan yang bagus dan murah harganya :) Jatuhlah pilihan pada seorang bidan dengan biaya persalinan 800ribu (normal tanpa tindakan) plus akta lahir. Namun, pada pemeriksaan kesekian kali, saya membawa istri ke Puskesmas Beji dengan memanfaatkan Asuransi BPJS tujuannya untuk mendapatkan second opinion tentang kehamilan istri. Dan di Puskesmas yang sudah beroperasi 24 jam serta memiliki fasilitas poned, kami ditawarkan untuk melahirkan di Puskesmas tersebut saja.

Bersyukur ada "qurban online"

Mitra resmi penyalur qurban Qurban termasuk sedekah namun memiliki keutamaan dibandingkan sedekah biasa. Beruntung sekali jika tiap tahun kita bisa berqurban, bahkan ada sahabat yang sampai berhutang untuk berqurban karena keutamaanya itu. Namun tentu saja sahabat itu mampu mencicil hutang untuk membeli hewan qurbannya, karena jika tidak bisa mencicil maka termasuk orang tidak mampu yang tidak diharuskan berqurban. Survei sana survei sini, ternyata harga kambing diatas 2 juta semua, belum biaya perawatan sampai menjelang disembelih dan pengirimannya mungkin 2,5 juta adalah uang yang harus disediakan kalau mau berqurban. Bismillah, kebetulan saat ini saya hanya punya dana kurang dari 2 juta, tentu sulit kalau mencari kambing langsung disekitaran kota saya. Tapi saya ingin sekali berqurban tahun ini, sepanjang jalan saya lihat spanduk-spanduk harga hewan qurban termasuk yang "online-online". Tapi rata-rata harganya masih diatas 2 juta.

Satu Kambing Bisa untuk Qurban Satu Keluarga

Sebuah artikel yang bagus, semoga bermanfaat :) Sedikit keanehan yang kami temui pada sebagian orang. Setiap tahun ada yang bergiliran qurban, yang pertama untuk bapaknya, tahun berikut untuk ibunya, lalu tahun berikut dapat giliran anaknya. Padahal sebenarnya satu qurban semisal satu kambing atau 1/7 dari urunan sapi bisa diniatkan untuk satu keluarga. Namun kalau mau berqurban lebih karena jumlah anggota keluarga banyak, maka itu boleh bahkan lebih afdhol. Simak bahasan berikut. Dalil yang mendukung pernyataan di atas, dari ‘Atho’ bin Yasar, ia berkata, سَأَلْتُ أَبَا أَيُّوبَ الأَنْصَارِيَّ كَيْفَ كَانَتْ الضَّحَايَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَ : كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ ، فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ “Aku pernah bertanya pada Ayyub Al Anshori, bagaimana qurban di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Beliau menjawab, “Seseorang biasa berqurban dengan seekor kambing (din...

"Rapor" Guru Pembelajar Online

Akhirnya Rapor guru yang (katanya) merupakan hasil UKG (Uji Kompetensi Guru) dan PKG (Penilaian Kinerja Guru) “dibagikan”. Wah ternyata banyak yang merahnya sampai diatas 50%. Pantesan menteri dan pejabat-pejabat diatas pada ribut dan bilang kalau rapor guru banyak merahnya. Katanya hasil itu merupakan gambaran kualitas guru di Indonesia. Saya sendiri mendapat nilai merah 2 pada Kelompok Modul KK-G dan KK-I, berikut keterangan tiap-tiap modul: