Siang tadi saya mengantar ibunda
ke rumah saudara di daerah Bojong Gede. Setibanya disana, saat mama dirumah
saudara, saya pergi ke sebuah masjid untuk beristirahat dan menunggu waktu
dzhuhur yang sebentar lagi masuk.
Disaat menunggu itulah tiba-tiba
datang pengurus masjid yang menurut ceritanya adalah anak dari pendiri masjid
tersebut (maksudnya orang tuanya mewakafkan hartanya untuk mendirikan masjid).
Setelah berbincang, dia
menawarkan kepada saya untuk bersedekah jariyah karena masjid itu tengah dibangun.
Sepontan saya mengiyakan dan langsung menunaikannya. Setelah itu saya kembali
duduk-duduk diberanda, kemudian bapak itu berganti pakaian dengan baju koko
dikarenakan waktu dzuhur semakin dekat.
Tiba waktu dzuhur, bapak itu meminta
saya untuk mengumandangkan adzan dikarenakan bapak itu sedang batuk, dan saya sanggupi
lagi. Entah sudah berapa lama saya tidak adzan di masjid, seingat saya terakhir
kali saya adzan mungkin saat SMA. Memang saya sering mengumandangkan adzan
sedari saya usia SD sampai dengan SMA, setelah itu sudah lebih dari 10 tahun
saya tidak pernah mengumandangkan adzan lagi.
Ketika mengumandangkan adzan,
teringat kembali saat-saat dulu waktu masih aktif dimasjid, semua ingatan
seperti terlintas secara runut. Indahnya masa-masa itu…
Saya bersyukur, hari ini saya
mendapatkan setidaknya 2 kebaikan, pertama saya mendapatkan kesempatan untuk bersodaqoh
jariyah dan kedua saya mendapatkan kesempatan untuk mengumandangkan adzan.
Mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal yang biasa, namun percayalah, jika
bukan izinNya, bahkan beribadah pun menjadi sulit. Saya pernah mengalami
sendiri, saya membawa uang untuk shodaqoh, sampai beberapa hari sulit sekali untuk
men-shodaqohkan uang itu, ada saja hambatannya yang membuat uang itu bertahan
terus di dompet.
Disini saya mulai berfikir bahwa
ibadah atau kesempatan beribadah itu adalah rizky juga. Kamu tidak akan pernah
bisa beribadah kalau Dia tidak memberikan rizky beribadah itu kepada kamu.
Makanya ada orang yang berharta banyak namun jarang sekali sedekah, mungkin
orang itu tidak diberikan rizky untuk bersedekah. Termasuk panggilan untuk
berhaji, itu adalah rizky yang luar biasa dari Allah yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Yang namanya rizky tentu
harus kita jemput, baik dengan ikhtiar maupun doa. Berdoa agar hati kita selalu
diberikan ke-istiqomah-an dalam agama Nya sehingga bisa terus diberikan rizky
beribadah kepadaNya. Sekali lagi mengapa ibadah itu rizky? Karena kita yang membutuhkannya.
Wahai
Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.
Komentar
Posting Komentar
Jika berkenan, kamu bisa memberikan komentar disini, dan jika kamu punya blog, saya akan kunjung balik. (Isi komentar diluar tanggung jawab kami).