Langsung ke konten utama

Dipaksa berbuat baik

artikel
Siang tadi saya mengantar ibunda ke rumah saudara di daerah Bojong Gede. Setibanya disana, saat mama dirumah saudara, saya pergi ke sebuah masjid untuk beristirahat dan menunggu waktu dzhuhur yang sebentar lagi masuk.

Disaat menunggu itulah tiba-tiba datang pengurus masjid yang menurut ceritanya adalah anak dari pendiri masjid tersebut (maksudnya orang tuanya mewakafkan hartanya untuk mendirikan masjid).

Setelah berbincang, dia menawarkan kepada saya untuk bersedekah jariyah karena masjid itu tengah dibangun. Sepontan saya mengiyakan dan langsung menunaikannya. Setelah itu saya kembali duduk-duduk diberanda, kemudian bapak itu berganti pakaian dengan baju koko dikarenakan waktu dzuhur semakin dekat.

Tiba waktu dzuhur, bapak itu meminta saya untuk mengumandangkan adzan dikarenakan bapak itu sedang batuk, dan saya sanggupi lagi. Entah sudah berapa lama saya tidak adzan di masjid, seingat saya terakhir kali saya adzan mungkin saat SMA. Memang saya sering mengumandangkan adzan sedari saya usia SD sampai dengan SMA, setelah itu sudah lebih dari 10 tahun saya tidak pernah mengumandangkan adzan lagi.

Ketika mengumandangkan adzan, teringat kembali saat-saat dulu waktu masih aktif dimasjid, semua ingatan seperti terlintas secara runut. Indahnya masa-masa itu…

Saya bersyukur, hari ini saya mendapatkan setidaknya 2 kebaikan, pertama saya mendapatkan kesempatan untuk bersodaqoh jariyah dan kedua saya mendapatkan kesempatan untuk mengumandangkan adzan. Mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal yang biasa, namun percayalah, jika bukan izinNya, bahkan beribadah pun menjadi sulit. Saya pernah mengalami sendiri, saya membawa uang untuk shodaqoh, sampai beberapa hari sulit sekali untuk men-shodaqohkan uang itu, ada saja hambatannya yang membuat uang itu bertahan terus di dompet.

Disini saya mulai berfikir bahwa ibadah atau kesempatan beribadah itu adalah rizky juga. Kamu tidak akan pernah bisa beribadah kalau Dia tidak memberikan rizky beribadah itu kepada kamu. Makanya ada orang yang berharta banyak namun jarang sekali sedekah, mungkin orang itu tidak diberikan rizky untuk bersedekah. Termasuk panggilan untuk berhaji, itu adalah rizky yang luar biasa dari Allah yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Yang namanya rizky tentu harus kita jemput, baik dengan ikhtiar maupun doa. Berdoa agar hati kita selalu diberikan ke-istiqomah-an dalam agama Nya sehingga bisa terus diberikan rizky beribadah kepadaNya. Sekali lagi mengapa ibadah itu rizky? Karena kita yang membutuhkannya.

Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.