Langsung ke konten utama

Penipuan Berhadiah Atas Nama Operator Selular Menggunakan Mandiri e-Cash

cyber crime
ilustrasi
Tadi siang saat lagi dikantor, tiba-tiba hp saya berdering. Rupanya ada panggilan dari nomor 0858 9276 6865, begitu saya angkat suara diseberang sana menyapa dan mulai menanyakan tentang nomor Indosat yang saya pakai apakah ini di kota Lampung? Karena katanya nomor saya itu nomor untuk daerah lampung.

Saya jawab, bukan ini di pulau Jawa. Awalnya agak kikuk tuh penipu, namun namanya juga penipu profesional bisa saja berkelit. "Memang beli kartunya dimana?" Saya jawab di konter pulsa lah di pulau Jawa. "Oh tidak apa-apa, kami cuma ingin mengucapkan selamat... bla bla bla. Mulailah mereka melancarkan aksi tipu-tipunya. Seperti biasa, pertama si penipu mengucapkan selamat karena nomor saya memenangkan undian 10 juta rupiah. Lucunya si penipu lagi-lagi menggunakanm ucapan Assalamu'alaikum dan selalu menggunakan kata-kata berbahasa Arab seperti Alhamdulillah, dll. Padahal setahu saya kalau dari operator selular tidak pernah menggunakan kata-kata seperti itu.

Kemudian penipu bertanya punya rekening masih aktif, saya jawab punya. Rekening di bank mana? Saya jawab lagi BNI. Oh, gak ada yang lain? Enggak ada, jawab saya. Si penipu kemudian menjelaskan bahwa hadiah ini dapat diambil secara gratis tanpa harus terkena potongan pajak dan tidak perlu transfer apa-apa di ATM. Kemudian mereka mengatakan akan segera mengirimkan hadiahnya, bapak tunggu saja nanti akan ada SMS masuk.

Tidak lama kemudian masuk SMS seperti ini:

penipuan menggunakan mandiri e-cash

Si penipu seperti ingin memastikan, sudah masuk SMS dari Bank Mandiri? Saya jawab sudah. Betul bank Mandiri? Mencoba memastikan. Saya jawab "Iya". Penipu melanjutkan kebusukannya, kami bukan bermaksud menipu seperti kebanyakan penipuan undian lainnya. Buktinya kami menggunakan bank Mandiri, bukan nomor ponsel. Sekarang saldo bapak jadi berapa setelah ditambah 10 juta? Katanya bertanya. (Padahal saya lihat masuk cuma 10 rupiah, harus jeli).

Tujuan pertanyaan itu untuk mengetahui jumlah rekening di tabungan kita yang akan mereka kuras. Saya jawab saja jadi sepuluh juta seratus ribu. Berarti asumsi mereka saldo saya ada 100 ribu.

Oke bapak, sekali lagi kami ucapkan selamat, Alhamdulillah ini rejeki bapak, (kurang lebih begitu). Selanjutnya bapak bisa langsung ke ATM Mandiri untuk mengaktifkan akun bapak. Nanti kami pandu caranya. (100 ribu mau di embat juga :D )

Mulai deh modus lawas, menggiring korban ke ATM untuk menguras saldo. Saya jawab, saya lagi dikantor dan sedang ada masalah, saya tidak mungkin ke ATM saat ini karena ATM Mandiri cukup jauh. Mereka terus memaksa, tapi saya tetap menolak. Saya dari awal sudah tahu, dari nada bicara awalnya saja sudah tahu, logatnya seperti penipu sebelumnya, logat orang Sumatera.

Oke, nanti kalau bapak sudah bisa silahkan hubungi kami lagi. Kira-kira jam berapa bapak bisa? Saya jawab, sesudah jam 16. Baik bapak, kami tunggu, sekali lagi kami ucapkan selamat bla bla bla, katanya menutup pembicaraan.

Setelah telepon ditutup, saya langsung blokir nomornya menggunakan fasilitas blokir di hp Lumia saya. Saya cek ada masuk 3 kali nomor terblokir di pemberitahuan, rupanya mereka berusaha menghubungi saya. Dasar penipu !

Bagi yang belum tahu Mandiri e-Cash, berikut penjelasannya dari web Bank Mandiri:

"mandiri e-cash adalah uang elektronik berbasis server yang memanfaatkan teknologi aplikasi di handphone dan USSD, atau yang disebut sebagai uang tunai di handphone, dimana yang memungkinkan pemegangnya untuk melakukan transaksi perbankan tanpa harus melakukan pembukaan rekening ke cabang Bank Mandiri.
Keunggulan dari produk ini terletak pada pengalaman social banking bagi pemegangnya dan merasakan kemudahan dalam penggunaannya.
mandiri e-cash memiliki tiga karakter kemudahan yaitu: Gampang Dapat, Gampang Isi, dan Gampang Pakai."

Untuk pengunjung blog ini, hati-hati terhadap penipuan dengan modus menggunakan e-Cash Mandiri, sepertinya ini modus lebih baru dari modus sebelumnya yaitu dengan mengarahkan nasabah mentransfer ke sebuah nomor rekening penipu, dimana modus ini bagi kita yang teliti dapat mengetahui nomor dan nama pemilik rekening penipu. Dengan Mandiri e-Cash sepertinya mereka lebih aman karena kita tidak bisa mengetahui nama mereka.

Waspadalah !!!

Baca Juga

Komentar

  1. jaman semakin modern, tetapi modus penipuan juga terus berkembang kemodern-annya....dalam setiap hal kita jadiu hrs waspada ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang pasti saat kita mendapat telepon seperti itu harus tetap sadar dan waspada :)

      Hapus

Posting Komentar

Jika berkenan, kamu bisa memberikan komentar disini, dan jika kamu punya blog, saya akan kunjung balik. (Isi komentar diluar tanggung jawab kami).

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.