Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Keajaiban Lalat dan Olok-olok Orang Jahil

Gambar: haedarrauf.wordpress.com Sulitnya berbicara dengan orang yang suka menjadikan Islam sebagai bahan olok-olokan. Pernah di medsos ada seorang yang mengolok-olok hadits Nabi Muhammad SAW tentang menenggelamkan lalat kedalam minuman ketika ada lalat yang tercebur kedalam tempat minum kita. Hadits tersebut adalah sebagai berikut: إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِى شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ، ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ ، فَإِنَّ فِى إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالأُخْرَى شِفَاءً “Jika ada seekor lalat yang terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan, kemudian angkatlah (lalat itu dari minuman tersebut), karena pada satu sayapnya ada penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat” (HR. Al Bukhari) Hadits ini menjadi olok-olokan orang yang dengki dan tidak mau berpikir. Mengapa? Okelah kalau di Indonesia, atau ditempat yang banyak air, ketika gelas kita tercebur lalat, apa yang kita lakukan? Buang saja airnya, ganti yang baru. Kalau tidak mau mubazir, siram ke tumbuhan ...

Mencengangkan, 10 tesis politisi jerman tentang Islam

Mencengangkan, 10 tesis politisi jerman tentang Islam. Seorang politikus dari partai CDU (Kristen-Demokrat) yang pernah 18 tahun duduk di parlemen Jerman, Jürgen Todenhöfer, telah membaca Quran. Setelah membaca, mengamati dan berpikir, Todenhöfer menulis. Hasilnya: sebuah buku “Feinbild Islam – Zehn Thesen gegen Hass” (Potret Buruk Islam – Sepuluh Tesis Anti Kebencian”), yang terbit di akhir tahun 2011. Berikut ringkasannya: 1. Barat Lebih “Brutal“ dari Dunia Islam Todenhöfer, dalam tesis pertama, mengingatkan fakta sejarah yang sering terlupa di dua abad terakhir. Barat jauh lebih brutal daripada dunia Muslim. Jutaan warga sipil Arab tewas sejak kolonialisme dimulai. Atas nama kolonialisasi, Prancis pernah membunuh lebih dari dua juta penduduk sipil di Aljazair, dalam kurun waktu 130 tahun. Atas nama kolonialisasi, Italia pernah menggunakan phosphor dan gas mustard untuk menghabisi penduduk sipil di Libya. Atas nama kolonialisasi, Spanyol juga pernah menggunakan senajata...

Agama, Sekedar Warisan Atau Malah Harta Karun?

Saya harus bersyukur terlahir sebagai orang Jawa, tapi saya lebih bersyukur lagi saya terlahir sebagai seorang muslim. Sebagai orang Jawa adalah warisan dari darah keturunan ayah saya, sedangkan sebagai seorang muslim bagi saya bukanlan warisan, tetapi bagaikan sebuah harta karun yang tiada ternilai harganya. Memang saya tidak bisa memilih untuk menjadi orang apa, suku apa, bangsa apa bahkan di negara mana saya dilahirkan. Begitupun agama yang saya dapat sejak lahir, saya tidak dapat memilihnya ketika saya dilahirkan. Saya menerima “doktrin” kebenaran agama saya dan menganggap agama saya yang benar sedangkan agama diuar agama saya adalah tidak benar. Dan saya bersyukur dalam ajaran agama saya ada rambu-rambu yang jelas dalam kitab suci bagaimana bertoleransi dengan agama diluar agama saya. “Tidak ada paksaan dalam memeluk agama…” (QS. Al Baqarah: 256) "Untukmu agamamu, dan untukku lah, agamaku" (QS. Al Kafirun: 6) Jelas sekali tidak boleh memaksakan agama...