Tidak terasa sudah akhir bulan, dan besok kita sudah memasuki bulan Februari 2018. Nah diakhir bulan ini, tepatnya 31 Januari 2018, sebagai catatan, portofolio saya secara keseluruhan masih dalam keadaaan merah, alias rugi sebesar -3%. Dan pada saat saya menulis postingan ini, bersamaan dangan saya yang sedang puyeng menginput data pada Modul Aset Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD).
Saya jadi bertanya, SIPKD itu yang buat siapa ya? Programernya siapa gitu? Kok lamban amat? Ini jaman komputer Core i7 dan generasi internet 4G serta kabel optik, jadi seharusnya semua serba cepat. Ternyata masih ada toh aplikasi milik negara seperti SIPKD. Padahal kata pak Presiden, panggil programer, beres ! Ini harus jadi perhatian pengembang SIPKD agar merombak sistemnya, segera panggil programer ! Maaf ngelantur :)
Kembali ke portofolio, saat ini saya cuma memegang 3 buah saham, yaitu TLKM, EXCL dan GIAA dengan proporsi seperti dalam grafik berikut:
Dalam grafik diatas, saham dengan proporsi modal terbanyak yang saya koleksi adalah TLKM (53%), namun sepertinya harga yang saya dapatkan kurang bagus, artinya masih terlalu tinggi, sehingga masih nyangkut. Tapi karena TLKM adalah saham bagus, saya yakin beberapa waktu kedepan mulai bisa "dipanen."
Kemudian saham GIAA, meskipun saat ini perusahaannya dalam kondisi merugi, namun manajemen Garuda memiliki keyakinan akan kembali mencetak laba. Mereka menargetkan akan mencetak laba di tahun 2018 ini. Semoga saja mereka berhasil !
Dalam tabel diatas adalah daftar saham yang saat ini saya pegang beserta harga rata-rata pembelian dan harga penutupan terakhir pada 31 Januari 2018.
Sebagai pemula yang baru 6 bulan berbisnis saham, cara saya memilih saham tidaklah terlalu njelimet seperti para investor senior. Bagi saya, saya akan pilih saham yang bisnisnya saya tahu, produknya saya tahu dan apalagi sekarang sudah zaman IT, cukup mudah mencari informasi-informasi perusahaan yang kita ingin beli sahamnya.
Mungkin kalau membaca laporan keuangan bagi saya masih terlalu ribet, pun analisis teknikal hanya alakadarnya (ini yang membuat saya sering salah masuk harga dan masih harus terus belajar lagi), tapi untungnya ada Google yang menampilkan banyak berita tentang perusahaan-perusahaan yang sahamnya di perjual belikan di bursa. Saya biasanya mencari informasi dari Google yang menampilkan situs-situs berita ekonomi dan juga belajar saham dari berbagai macam web dan blog.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus