Langsung ke konten utama

Obat Sakit Kepala Alami

Sakit Kepala
Ilustrasi: hot.liputan6.com
Saya termasuk orang yang dulu sering sakit kepala. Salah dikit aja, kepala langsung cenat-cenut sampai sering tak tertahankan. Kemana-mana saya selalu membawa obat Bodrex Migra, karena hanya obat tersebut yang bisa segera menghilangkan rasa sakit kepala saya. Boleh dibilang saya menjadi ketergantungan dengannya.

Di saat bulan Ramadhan misalnya, setelah sahur saya selalu takut jika ditengah-tengah berpuasa kepala saya tiba-tiba sakit. Pasti rasanya tersiksa jika tidak segera diminumkan obat tadi. Makanya, kadang saya suka nekat, minum obat tersebut saat sahur meskipun tidak sedang merasakan sakit kepala, harapannya biar sepanjang siang dalam kondisi berpuasa saya tidak terserang sakit kepala. Ini tentu kebiasaan yang sangat bodoh dan berbahaya.

Tapi mau bagaimana lagi, daripada aktivitas terganggu karena tersiksa dengan sakit kepala, ya mau tidak mau harus segera di cut. Saya kemudian membaca beberapa artikel yang memaparkan bahwa jika sering sakit kepala, artinya adayang salah dengan tubuh kita. Sakit kepala hanya salah satu warning dari tubuh untuk meminta perhatian. Ya memang kebiasaan saya tidur larut malam membuat tekanan darah saya tinggi, namun tekanan darah yang tinggi tersebut kadang justru tidak menyebabkan saya sakit kepala.

Jintan Hitam (Habbatussauda)
Pernah ketika sakit saya ke dokter. Kemudian saya di tensi untuk mengukur tekanan darah. Tekanan darah saya saat itu tinggi, dan perawatnya bertanya, "Bapak tidak merasakan apa-apa?" Saya jawab, "Tidak." Karena menurut perawat jika tensi setinggi ini seharusnya saya merasakan sakit kepala, mungkin karena saya masih muda jadi tidak merasakan apa-apa, lanjutnya.

Saya juga sering dinasehati, bahwa meminum obat-obatan kimia akan memberi dampak negatif pada tubuh, kerusakan hati, kerusakan ginjal dan lain sebagainya. Tapi mau bagaimana lagi? Jika sedang sakit kepala, rasanya sangat berat dan tidur saja malah tidak bisa. Tapi saya memahami, suatu saat memang saya harus berhenti sering-sering menggunakan obat sakit kepala kimia.

Sampai kemudian saya memulai kebiasaan yang menurut saya baik. Saya membaca bahwa ada tumbuhan herbal yang bernama habbatussauda. Obat ini pun bahkan setelah digunakan sejak zaman dulu untuk mengobati berbagai penyakit. Dan dalam Islam pun Nabi Muhammad SAW sampai menyinggungnya dalam sebuah hadits.

Ya sudah lah, meskipun obat habbatussauda bukanlah obat yang secara spesifik bisa digunakan untuk mengobati sakit kepala, namun karena saya ingin menghilangkan ketergantuangan saya terhadap obat sakit kepala kimiawi, maka saya mulai membiasakan diri mengkonsumsinya secara rutin. Tidak banyak, hanya 2 kapsul @600mg menjelang tidur. Saya rutinkan, meskipun saat itu saya juga masih suka mengkonsumsi obat sakit kepala, karena masih sering terkena sakit kepala. Namun, saya tidak berhenti, habis satu botol, saya beli lagi terus dan terus.

Sadar-sadarnya adalah ketika saya menemukan di tas saya obat sakit kepala yang bisa saya minum masih utuh, satu strip 4 tablet. Ini obat sudah saya beli cukup lama, dan sampai saat ini masih utuh tidak berkurang satupun. Padahal biasanya, satu strip hanya untuk sepekan. Ketika sakit datang, saya minum langsung hilang. Satu dua hari kemudian sakit, saya minum langsung hilang. Dan kini, rupanya sudah lebih dari sepekan masih ada. Artinya, frekuensi saya mengalami sakit kepala berkurang.

Saya masih terus rutin meminum habbatussauda setiap hari sebelum tidur. Dan memang obat herbal itu tidak bisa cepat menghilangkan suatu penyakit seperti obat kimiawi. Namun obat herbal memiliki efek permanen walaupun lamban. Berbeda ketika saya minum obat kimiawi, langsung hilang penyakitnya. Namun beberapa hari kemudian datang lagi. Sedangkan obat herbal, ketika sedang sakit dan diminumkan, seolah tidak memiliki reaksi apa-apa. Tapi jika terus rutin di konsumsi, maka tanpa kita sadari penyakit yang biasa kita derita itu telah hilang. Dan tentu karena obat herbal berbahan alami, maka tidak ada efek samping yang seberbahaya obat kimiawi.

Kini dengan rutin meminum habbatussauda, sakit kepala saya sudah tidak pernah kambuh lagi. Artinya, sumber sakitnya sudah benar-benar sembuh (InsyaAllah). Dan saran saya, kalau meminum obat herbal (mungkin ada yang menyebutnya suplemen herbal) harus bersabar dan rutin, tak boleh terputus. Minumnya pun tidak harus mengikuti dosis maksimal dimana tertulis dalam bungkusnya. Saya cukup minum 2 kapsul setiap hari tapi rutin, padahal disitu tertulis 2 kapsul tiap pagi, siang dan sore (6 kapsul perhari).

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Baca Juga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Nonton Ayat-ayat Cinta

Coz webnya kakbayu nggak bisa dibuka ya udah jadinya saya krm in email aja, saya mo cerita nich... Hari jumat yang lalu saya nonton ayat2 cinta bareng ama temen, dan Subhanalloh, mata saya bengkak gedhe banget sekeluarnya dari bioskop, dan bengkak itu 2 hari baru bisa kempes, he he he he he. Sebenarnya saya nangis bukan karena jalan ceritanya, bukan karena Fahri yang begitu sempurna seperti halnya Aisha baik agama maupun hati dan akhlaknya, bukan juga karena nasib Maria yang begitu malang. Tapi ada dua adegan yang sampai sekarang kalo diinget saya masih tetep nangis.

Begini cara hitung skor PPDB Zonasi Sekolah Dasar Negeri Kota Depok Tahun 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Depok tahun ini rupanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2024 ini PPDB dilaksanakan secara terintegrasi dari TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri. Tahun ini pun persyaratan Kartu Keluarga (KK) Kota Depok yang terbitnya setidaknya sudah 1 (satu) tahun pun menjadi persyaratan mutlak. Tujuannya tentu saja menyaring agar calon peserta didik yang mendaftar di sekolah negeri dibawah Dinas Pendidikan Kota Depok adalah benar-benar warga Depok, yang telah memiliki KK dan tinggal di Depok setidaknya 1 (satu) tahun. Jika tidak, maka tombol opsi untuk melakukan pendaftaran tidak dapat di tekan. Tujuannya memang positif, dimana Dinas Pendidikan Kota Depok memberikan prioritas kepada warga Depok untuk dapat bersekolah di kotanya sendiri dan sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya sesuai KK. Namun dampaknya untuk Sekolah Dasar Negeri banyak calon peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun keatas tidak dapat masuk sekolah dikarenakan K...

Guru Malas Menulis, Murid Malas Membaca: Tantangan dan Solusi Pendidikan

Dalam era digital yang serba cepat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang tak terelakkan: penurunan minat guru dalam menulis dan menurunnya minat siswa dalam membaca. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan perkembangan intelektual siswa. Artikel ini akan mengupas penyebab, dampak, dan solusi dari masalah ini. Penyebab Guru Malas Menulis 1. Beban Kerja yang Tinggi: Guru sering kali menghadapi beban kerja yang tinggi, mulai dari mengajar, menyiapkan materi, hingga mengurus administrasi. Hal ini menyisakan sedikit waktu dan energi untuk menulis. 2. Kurangnya Motivasi: Beberapa guru mungkin merasa tidak ada insentif atau penghargaan yang cukup untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, atau bahkan materi pembelajaran yang inovatif. 3. Teknologi dan Sumber Daya: Keterbatasan akses ke teknologi dan sumber daya yang diperlukan untuk menulis, seperti komputer dan akses internet yang stabil, juga bisa menjadi kendala.