Ilustrasi: hot.liputan6.com |
Di saat bulan Ramadhan misalnya, setelah sahur saya selalu takut jika ditengah-tengah berpuasa kepala saya tiba-tiba sakit. Pasti rasanya tersiksa jika tidak segera diminumkan obat tadi. Makanya, kadang saya suka nekat, minum obat tersebut saat sahur meskipun tidak sedang merasakan sakit kepala, harapannya biar sepanjang siang dalam kondisi berpuasa saya tidak terserang sakit kepala. Ini tentu kebiasaan yang sangat bodoh dan berbahaya.
Tapi mau bagaimana lagi, daripada aktivitas terganggu karena tersiksa dengan sakit kepala, ya mau tidak mau harus segera di cut. Saya kemudian membaca beberapa artikel yang memaparkan bahwa jika sering sakit kepala, artinya adayang salah dengan tubuh kita. Sakit kepala hanya salah satu warning dari tubuh untuk meminta perhatian. Ya memang kebiasaan saya tidur larut malam membuat tekanan darah saya tinggi, namun tekanan darah yang tinggi tersebut kadang justru tidak menyebabkan saya sakit kepala.
Jintan Hitam (Habbatussauda) |
Saya juga sering dinasehati, bahwa meminum obat-obatan kimia akan memberi dampak negatif pada tubuh, kerusakan hati, kerusakan ginjal dan lain sebagainya. Tapi mau bagaimana lagi? Jika sedang sakit kepala, rasanya sangat berat dan tidur saja malah tidak bisa. Tapi saya memahami, suatu saat memang saya harus berhenti sering-sering menggunakan obat sakit kepala kimia.
Sampai kemudian saya memulai kebiasaan yang menurut saya baik. Saya membaca bahwa ada tumbuhan herbal yang bernama habbatussauda. Obat ini pun bahkan setelah digunakan sejak zaman dulu untuk mengobati berbagai penyakit. Dan dalam Islam pun Nabi Muhammad SAW sampai menyinggungnya dalam sebuah hadits.
Ya sudah lah, meskipun obat habbatussauda bukanlah obat yang secara spesifik bisa digunakan untuk mengobati sakit kepala, namun karena saya ingin menghilangkan ketergantuangan saya terhadap obat sakit kepala kimiawi, maka saya mulai membiasakan diri mengkonsumsinya secara rutin. Tidak banyak, hanya 2 kapsul @600mg menjelang tidur. Saya rutinkan, meskipun saat itu saya juga masih suka mengkonsumsi obat sakit kepala, karena masih sering terkena sakit kepala. Namun, saya tidak berhenti, habis satu botol, saya beli lagi terus dan terus.
Sadar-sadarnya adalah ketika saya menemukan di tas saya obat sakit kepala yang bisa saya minum masih utuh, satu strip 4 tablet. Ini obat sudah saya beli cukup lama, dan sampai saat ini masih utuh tidak berkurang satupun. Padahal biasanya, satu strip hanya untuk sepekan. Ketika sakit datang, saya minum langsung hilang. Satu dua hari kemudian sakit, saya minum langsung hilang. Dan kini, rupanya sudah lebih dari sepekan masih ada. Artinya, frekuensi saya mengalami sakit kepala berkurang.
Saya masih terus rutin meminum habbatussauda setiap hari sebelum tidur. Dan memang obat herbal itu tidak bisa cepat menghilangkan suatu penyakit seperti obat kimiawi. Namun obat herbal memiliki efek permanen walaupun lamban. Berbeda ketika saya minum obat kimiawi, langsung hilang penyakitnya. Namun beberapa hari kemudian datang lagi. Sedangkan obat herbal, ketika sedang sakit dan diminumkan, seolah tidak memiliki reaksi apa-apa. Tapi jika terus rutin di konsumsi, maka tanpa kita sadari penyakit yang biasa kita derita itu telah hilang. Dan tentu karena obat herbal berbahan alami, maka tidak ada efek samping yang seberbahaya obat kimiawi.
Kini dengan rutin meminum habbatussauda, sakit kepala saya sudah tidak pernah kambuh lagi. Artinya, sumber sakitnya sudah benar-benar sembuh (InsyaAllah). Dan saran saya, kalau meminum obat herbal (mungkin ada yang menyebutnya suplemen herbal) harus bersabar dan rutin, tak boleh terputus. Minumnya pun tidak harus mengikuti dosis maksimal dimana tertulis dalam bungkusnya. Saya cukup minum 2 kapsul setiap hari tapi rutin, padahal disitu tertulis 2 kapsul tiap pagi, siang dan sore (6 kapsul perhari).
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Komentar
Posting Komentar
Jika berkenan, kamu bisa memberikan komentar disini, dan jika kamu punya blog, saya akan kunjung balik. (Isi komentar diluar tanggung jawab kami).